Langsung ke konten utama

Mahasiswa Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Memperingati Hari Bahasa Arab Sedunia

Mahasiswa Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Memperingati Hari Bahasa Arab Sedunia




Bahasa Arab adalah bahasa yang tertua dan abadi seiring dengan keabadian al quran hingga hari kiamat nanti yang menggunakan Bahasa Arab. Bagi umat muslim Bahasa Arab adalah bahasa yang mendarah daging dengan islam, kenapa begitu? Karena al quran berbahasa Arab, sholat menggunakan bacaan yang berbahasa Arab, berdoa dengan Bahasa Arab, hampir semua hal yang berhubungan dengan islam tak lepas dari Bahasa Arab.
Bahasa Arab ini digunakan oleh 22 Negara anggota UNESCO. Penuturnya lebih dari 422 juta orang menyebar di penjuru dunia. Dari sini UNESCO memandang penting Bahasa Arab ini bukan hanya alat komunikasi orang Arab saja tetapi juga menjadi jembatan yang memungkinkan terjadinya hubungan erat antar masyarakat. Oleh karena UNESCO menetapkan tanggal 18 Desember sebagai hari peringatan Bahasa Arab sedunia.
Sebagai organisasi mahasiswa Bahasa Arab, ITHLA (ittihadu atholabah al-lughoh al-arobiyah) tentunya tidak etnis jikalau tidak memperingati hari Bahasa Arab sedunia ini. Para hmj atau hmp dan anggota organisasi mahasiswa Bahasa Arab se-Indonesia ini serempak memperingati hari besar ini di wilayahnya masing-masing. Begitu juga dengan mahasiswa Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatulah.
Mahasiswa Bahasa Arab UIN Jakarta ini terdiri dari 4 jurusan, dan ini adalah yang paling banyak, di dalam satu kampus ada 4 jurusan yang berbasic Bahasa Arab. Diantara keempatnya adalah PBA (pendidikan bahasa arab), BSA (bahasa dan sastra arab, Tarjamah, dan Dirosat Islamiyah. Dibawah naungan ITHLA, keempat jurusan ini mengadakan acara dalam rangka memperingati hari Bahasa Arab sedunia. Acara yang di adakan adalah pawai dan dilanjutkan dengan seminar.
Pawai kirab peringatan hari Bahasa Arab sedunia ini awalnya dimuai dari fakultas tarbiyah. Sebelum pawai, para mahasiswa Bahasa Arab kumpul dan brifing terlebih dahulu di lobi timur fakultas tarbiyah. Mereka mempersiapkan yel-yel dan tentunya menghafalkan mars ITHLA. Yang mengkomandoinya langsung adalah ketua HMJ PBA, yaitu bang Zaim Najibudirrahman. Nampak dari wajah dan semangat bang Zaim ini keantusiasan yang sangat tinggi, bukan hanya bang Zaim tetapi juga semua para peserta pawai.
Rute pawai adalah mengelilingi kampus UIN. Di perjalanan tak henti-hentinya antusias rombongan untuk menyayikan yel-yel dan mars ithla. Pawai kirab ini demeriahkan juga oleh ALIF (Arabic Language Literature Focus) UIN Jakarta, nampak dalam pawai kibaran bendera ALIF yang berwarna ungu itu. Di tengah perjalanan nampak para peserta pawai membagikan bendera kecil kepada para mahasiswa sekeliling sebagai simbol dari ucapan peringatan hari Bahasa Arab. Duta ITHLA yang terpilih di saat Muktamar ke-V di Jambi, Bang Adhitiya Pratama dari Dirosat Islamiyah nampak ikut serta dalam membagikan bendera kepada mahasiswa sekeliing.
Setelah pawai selesai semua peserta diarahkan ke gedung FDI lantai 2 guna mengikuti stadium general dengan tema “Peran Bahasa Arab Dalam Mewujudkan UIN Menjadi World Class University” yang di narasumberi oleh Dr. Ahmadi Utsman dari Dirosat Islamiyah, Dr. Ahmad Dardiri dari PBA, dan saudara Kaula Fahmi LC S.Hum dari demisioner DPP Ithla. Nampak dalam seminar mahasiswa dari PBA, BSA, Tarjamah, dan Dirosat Islamiyah menghadirinya.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Tamanni dan Taroji dari Segi Nahwu dan Balaghoh

Oleh : Faizan Nesen (FDI UIN JAKARTA) & Aghnin Khulqi (BSA UIN JAKARTA) Dalam ilmu nahwu, ketika sampai pada bab إن وأخواتها kita pasti akan menemui lafadz   ليت  dan لعل . Mau tidak mau, hal ini nantinya akan mengantarkan kita untuk mengenal istilah tamanni dan taroji. Berangkat dari hal ini, penulis hendak berbagi pengalaman serta pemikiran yang mungkin nantinya bisa dijadikan obrolan menarik di forum warkop sederhana atau bahkan dapat diangkat sebagai tema diskusi dan kajian mingguan. Namun, sebelum melangkah lebih jauh, mari kita mengenal terlebih dahulu sebenarnya apa sih tamanni dan taroji itu? Tamanni secara bahasa menurut mu’jam al wasiith bermakna قدره وأحب أن يصير إليه yang artinya kurang lebih menginginkan sesuatu terjadi. Sedangkan dalam istilah nahwu tamanni bermakna   طلب ما لا طمع فيه أو ما فيه عسر yang artinya meminta perkara yang tidak mungkin diharapkan atau sulit diwujudkan (tidak mungkin terjadi). Untuk lebih jelasnya, mari kit...
Kupas Tuntas Buku “Engkau Puisiku” Karya Aghnin Khulqi Ahad (17/5) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) II ITHLA kembali merealisasikan program kerjanya yang berbasis daring ( online ). Mengingat situasi dan kondisi yang belum kondusif sejak meluasnya COVID-19 di Indonesia dan sampai sekarang melihat fakta yang terjadi di lapangan Pemerintah belum bisa menyatakan kondisi aman dari penyakit covid-19 tersebut.   Maka pengurus DPW II tetap konsisten menjalankan programnya dengan memanfaatkan teknologi yang ada sekarang ini. Kali ini Departemen Penelitian dan Pengembangan (LITBANG) menghadirkan program bedah buku sebagai upaya peningkatan mutu literasi khususnya bagi mahasiswa-mahasiswa bahasa Arab. Terkait pentingnya literasi itu sendiri, pihak Pemerintah telah lama mensosialisasikan kepada khalayak umum. Hingga sekarang ini telah banyak terbentuk komunitas-komunitas yang turut mendukung upaya Pemerintah tersebut seperti komunitas membaca dan menulis. Adapun buku yang dik...