Langsung ke konten utama



WEBINAR BERTAJUK STUDY DI TIMUR TENGAH

Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) II ITHLA kembali menggelar program Web Seminar (Webinar) yang kedua kalinya, setelah sukses menggelar webinar yang pertama pada pertengahan bulan Mei kemarin. Seminar yang diinisiatori oleh Departemen Penelitian dan Pengembangan (Litbang) kali ini bertemakan tentang pendidikan tinggi di negeri Timur Tengah (Timteng).
Melanjutkan pendidikan di negeri Arab ini menjadi salah satu pilihan bagi para pelajar Indonesia. Termasuk bagi para mahasiswa Bahasa Arab yang hendak mengambil studi Pascasarjana. Setiap tahun selalu diadakan program penerimaan mahasiswa baru yang diselenggarakan baik oleh pemerintah di Indonesia ataupun instansi-instansi terkait. Hingga berbagai persiapan perlu dilakukan oleh mereka yang hendak mengikuti program ini.

Termasuk diantara persiapan yang bisa dilakukan ialah dengan belajar bersama mahasiswa ataupun alumni-alumni yang telah berhasil dapat merasakan belajar di Timur Tengah. Hal itu pula yang mendasari seminar kali ini dengan menghadirkan pemateri yang telah berpengalaman. M Asykari Muslim, mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia yang merupakan alumni Sandwich Program Ain Syam University Egypt 2019-2020.
Banyak pengetahuan dan pengalaman yang disampaikannya dalam seminar ini. Mulai dari pengetahuan tentang bahasa yang digunakan di negara Mesir hingga tips-tips untuk mencari beasiswa atau pembiayaan selama pendidikan di sana. Namun tidak cukup rasanya jika tidak berbekal pengetahuan tentang kondisi negara tersebut. Maka perlu juga untuk mempelajari pergaulan sosial masyarakatnya,  ekonomi, iklim, budaya dan lainnya. Mengingat kondisi setiap negara di dunia tidaklah sama, hingga perlu persiapan untuk bisa beradaptasi.

Seminar yang dilaksanakan pada Sabtu (6/6) ini dipandu oleh Faqih Nurdiansyah sebagai moderator juga merupakan Anggota Departemen Penelitian dan Pengembangan. Acara dimulai pada pukul 10.00 WIB hingga selesai. Dengan memanfaatkan media berbasis video conference acara dapat berjalan dengan lancar.
Tentunya para peserta diharapkan dapat mengambil manfaat dan menjadi bekal pengetahuan untuk mereka yang bercita-cita melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah. Dan harapan besar para pelajar Indonesia yang berjuang di luar negeri dapat kembali untuk mengabdi dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Tamanni dan Taroji dari Segi Nahwu dan Balaghoh

Oleh : Faizan Nesen (FDI UIN JAKARTA) & Aghnin Khulqi (BSA UIN JAKARTA) Dalam ilmu nahwu, ketika sampai pada bab إن وأخواتها kita pasti akan menemui lafadz   ليت  dan لعل . Mau tidak mau, hal ini nantinya akan mengantarkan kita untuk mengenal istilah tamanni dan taroji. Berangkat dari hal ini, penulis hendak berbagi pengalaman serta pemikiran yang mungkin nantinya bisa dijadikan obrolan menarik di forum warkop sederhana atau bahkan dapat diangkat sebagai tema diskusi dan kajian mingguan. Namun, sebelum melangkah lebih jauh, mari kita mengenal terlebih dahulu sebenarnya apa sih tamanni dan taroji itu? Tamanni secara bahasa menurut mu’jam al wasiith bermakna قدره وأحب أن يصير إليه yang artinya kurang lebih menginginkan sesuatu terjadi. Sedangkan dalam istilah nahwu tamanni bermakna   طلب ما لا طمع فيه أو ما فيه عسر yang artinya meminta perkara yang tidak mungkin diharapkan atau sulit diwujudkan (tidak mungkin terjadi). Untuk lebih jelasnya, mari kit...

Mahasiswa Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Memperingati Hari Bahasa Arab Sedunia

Mahasiswa Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Memperingati Hari Bahasa Arab Sedunia Bahasa Arab adalah bahasa yang tertua dan abadi seiring dengan keabadian al quran hingga hari kiamat nanti yang menggunakan Bahasa Arab. Bagi umat muslim Bahasa Arab adalah bahasa yang mendarah daging dengan islam, kenapa begitu? Karena al quran berbahasa Arab, sholat menggunakan bacaan yang berbahasa Arab, berdoa dengan Bahasa Arab, hampir semua hal yang berhubungan dengan islam tak lepas dari Bahasa Arab. Bahasa Arab ini digunakan oleh 22 Negara anggota UNESCO. Penuturnya lebih dari 422 juta orang menyebar di penjuru dunia. Dari sini UNESCO memandang penting Bahasa Arab ini bukan hanya alat komunikasi orang Arab saja tetapi juga menjadi jembatan yang memungkinkan terjadinya hubungan erat antar masyarakat. Oleh karena UNESCO menetapkan tanggal 18 Desember sebagai hari peringatan Bahasa Arab sedunia. Sebagai organisasi mahasiswa Bahasa Arab, ITHLA (ittihadu atholabah al-lughoh...
Kupas Tuntas Buku “Engkau Puisiku” Karya Aghnin Khulqi Ahad (17/5) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) II ITHLA kembali merealisasikan program kerjanya yang berbasis daring ( online ). Mengingat situasi dan kondisi yang belum kondusif sejak meluasnya COVID-19 di Indonesia dan sampai sekarang melihat fakta yang terjadi di lapangan Pemerintah belum bisa menyatakan kondisi aman dari penyakit covid-19 tersebut.   Maka pengurus DPW II tetap konsisten menjalankan programnya dengan memanfaatkan teknologi yang ada sekarang ini. Kali ini Departemen Penelitian dan Pengembangan (LITBANG) menghadirkan program bedah buku sebagai upaya peningkatan mutu literasi khususnya bagi mahasiswa-mahasiswa bahasa Arab. Terkait pentingnya literasi itu sendiri, pihak Pemerintah telah lama mensosialisasikan kepada khalayak umum. Hingga sekarang ini telah banyak terbentuk komunitas-komunitas yang turut mendukung upaya Pemerintah tersebut seperti komunitas membaca dan menulis. Adapun buku yang dik...