Langsung ke konten utama


SILATWIL DPW 2 : JAGA SEMANGAT KEKELUARGAAN DAN SOLIDARITAS DITENGAH “LDR” ORGANISASI

Organisasi Persatuan Mahasiswa Bahasa Arab se-Indonesia (ITHLA) merupakan satu dari sekian banyak organisasi di Indonesia yang berbasis jarak jauh. Hal ini tentunya membatasi terjadinya interaksi secara fisik antar anggota maupun antar pengurus. Situasi seperti ini tentu pula akan berimbas pada hubungan keakraban satu sama lain. Tidak bersua akan menciptakan efek kerinduan atau bahkan mungkin dapat melonggarkan silaturahmi yang sudah terjalin.

Apalagi di masa pandemi COVID-19 kemarin yang menyebabkan interaksi fisik bahkan antar individu harus dikurangi. Namun, dengan kehadiran teknologi yang semakin berkembang, telah memungkinkan untuk tetap menjalin interaksi secara intens walaupun terpisah jarak yang jauh.

Sebagai upaya menjaga semangat kekeluargaan dan solidaritas, pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) II ITHLA menyelenggarakan kegiatan Silaturahmi Wilayah (SILATWIL) berkonsep Long Distance Relationship (LDR). Kegiatan yang menjadi agenda tahunan ini biasanya memang dilakukan secara langsung tatap muka. Namun berbeda halnya di tahun ini, kegiatan dilakukan via video conference.

Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (4/7/2020) itu, diikuti oleh anggota ITHLA di Wilayah II yaitu Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Dengan berbagai pertimbangan seperti keleluasaan acara dan keefektifan waktu, maka panitia kegiatan hanya membuat dua jenis kegiatan yaitu sharing dan silaturahmi yang dibagi ke dalam dua sesi. Memang kegiatan tidak sebanyak Silatwil biasanya, namun tentunya konsep silatwil kali ini yang telah dirancang oleh panitia tidak mengurangi maksud dan tujuan kegiatan. Terjalinnya kembali silaturahmi antar anggota menjadi tujuan utama yang diperhatikan oleh panitia.

Tema kegiatan sebagai salah satu faktor penting dalam suksesnya sebuah acara, menjadi perhatian tersendiri bagi panitia. Karena dengan adanya tema tersebut, maka kegiatan yang berlangsung akan terasa lebih “hidup”, tidak terasa kosong atau hampa. Panitia kegiatan kemudian memilih tema yang menarik sekali. “Kerja Berkualitas, DPW 2 Berintegritas” merupakan tema yang menarik dan tentunya tampak harapan serta semangat di dalamnya yang ingin panitia sampaikan kepada para peserta dalam silatwil kali ini.

Untuk mengisi kegiatan sharing, panitia menghadirkan beberapa pembicara yang merupakan Dewan Pertimbangan DPW II itu sendiri. Mereka ialah Irfan Nur Alfillail S.Pd, Atep Mulyadi S.Pd, dan Ahmad Sutisna.

Menurut Atep Mulyadi, dalam meningkatkan kualitas yang lebih baik, perlu adanya penelitian (Research) dari berbagai divisi, karena dari sana dapat diketahui kekurangan maupun kelebihan yang dimiliki tiap divisi dan kepengurusan DPW II secara umum. Irfan menambahkan terkait teknis dari research tersebut. Menurutnya, research bisa diadakan setiap bulan atau saat evaluasi diakhir kepengurusan dengan membuat kuisioner tentang apa saja yang harus dipertahankan ataupun dikembangkan. Sedangkan Ahmad Sutisna menyebutkan bahwa masing-masing divisi dapat mengambil inisiatif untuk memperbaiki program kerjanya tanpa menunggu keputusan dari pengurus pusat. Seperti ketika di masa pandemi kemarin, tiap divisi dapat membuat kegiatan online, sehingga program kerja tetap berjalan.

Kegiatan Silatwil yang berlangsung selama satu hari itu dapat berjalan dengan lancar via zoom. Kemudian mengingat situasi dan kondisi sekarang ini, dengan konsep acara yang cukup sederhana itu, harapannya dapat mengobati kerinduan antar anggota di wilayah DPW II untuk bersua. Selain itu, para peserta diharapkan pula dapat mengambil manfaat positif terutama ilmu dan pesan-pesan yang disampaikan terlebih saat sesi sharing. Kemudian sesuai tema kegiatan, harapan juga untuk DPW II dapat mencapai integritas melalui kerjanya yang profesional dan berkualitas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Tamanni dan Taroji dari Segi Nahwu dan Balaghoh

Oleh : Faizan Nesen (FDI UIN JAKARTA) & Aghnin Khulqi (BSA UIN JAKARTA) Dalam ilmu nahwu, ketika sampai pada bab إن وأخواتها kita pasti akan menemui lafadz   ليت  dan لعل . Mau tidak mau, hal ini nantinya akan mengantarkan kita untuk mengenal istilah tamanni dan taroji. Berangkat dari hal ini, penulis hendak berbagi pengalaman serta pemikiran yang mungkin nantinya bisa dijadikan obrolan menarik di forum warkop sederhana atau bahkan dapat diangkat sebagai tema diskusi dan kajian mingguan. Namun, sebelum melangkah lebih jauh, mari kita mengenal terlebih dahulu sebenarnya apa sih tamanni dan taroji itu? Tamanni secara bahasa menurut mu’jam al wasiith bermakna قدره وأحب أن يصير إليه yang artinya kurang lebih menginginkan sesuatu terjadi. Sedangkan dalam istilah nahwu tamanni bermakna   طلب ما لا طمع فيه أو ما فيه عسر yang artinya meminta perkara yang tidak mungkin diharapkan atau sulit diwujudkan (tidak mungkin terjadi). Untuk lebih jelasnya, mari kit...

Mahasiswa Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Memperingati Hari Bahasa Arab Sedunia

Mahasiswa Bahasa Arab UIN Syarif Hidayatullah Memperingati Hari Bahasa Arab Sedunia Bahasa Arab adalah bahasa yang tertua dan abadi seiring dengan keabadian al quran hingga hari kiamat nanti yang menggunakan Bahasa Arab. Bagi umat muslim Bahasa Arab adalah bahasa yang mendarah daging dengan islam, kenapa begitu? Karena al quran berbahasa Arab, sholat menggunakan bacaan yang berbahasa Arab, berdoa dengan Bahasa Arab, hampir semua hal yang berhubungan dengan islam tak lepas dari Bahasa Arab. Bahasa Arab ini digunakan oleh 22 Negara anggota UNESCO. Penuturnya lebih dari 422 juta orang menyebar di penjuru dunia. Dari sini UNESCO memandang penting Bahasa Arab ini bukan hanya alat komunikasi orang Arab saja tetapi juga menjadi jembatan yang memungkinkan terjadinya hubungan erat antar masyarakat. Oleh karena UNESCO menetapkan tanggal 18 Desember sebagai hari peringatan Bahasa Arab sedunia. Sebagai organisasi mahasiswa Bahasa Arab, ITHLA (ittihadu atholabah al-lughoh...
Kupas Tuntas Buku “Engkau Puisiku” Karya Aghnin Khulqi Ahad (17/5) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) II ITHLA kembali merealisasikan program kerjanya yang berbasis daring ( online ). Mengingat situasi dan kondisi yang belum kondusif sejak meluasnya COVID-19 di Indonesia dan sampai sekarang melihat fakta yang terjadi di lapangan Pemerintah belum bisa menyatakan kondisi aman dari penyakit covid-19 tersebut.   Maka pengurus DPW II tetap konsisten menjalankan programnya dengan memanfaatkan teknologi yang ada sekarang ini. Kali ini Departemen Penelitian dan Pengembangan (LITBANG) menghadirkan program bedah buku sebagai upaya peningkatan mutu literasi khususnya bagi mahasiswa-mahasiswa bahasa Arab. Terkait pentingnya literasi itu sendiri, pihak Pemerintah telah lama mensosialisasikan kepada khalayak umum. Hingga sekarang ini telah banyak terbentuk komunitas-komunitas yang turut mendukung upaya Pemerintah tersebut seperti komunitas membaca dan menulis. Adapun buku yang dik...