Langsung ke konten utama

KAJIAN ISLAMI : MENGHIDUPKAN SUNNAH DALAM KEHIDUPAN DIGITAL; MENELADANI AKHLAK NABI DI ERA MEDIA SOSIAL


Diselenggarakan oleh Departemen Keagamaan
ITHLA DPW II (DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten)

Minggu, 05 Oktober 2025—Departemen Keagamaan ITHLA DPW II mengadakan Kajian Islami dengan tema Menghidupkan Sunnah dalam Kehidupan Digital: Meneladani Akhlak Nabi di Era Media Sosial.

Pada kajian kali ini menghadirkan syabab Alfiyan Dzulkifli, S.Pd sebagai pemateri yang berpengalaman dalam bidang kajian islam dan memiliki pengetahuan tentang sunnah Nabi SAW. beliau juga merupakan Demisioner ITHLA DPW II dan kajian ini dimoderatori oleh syabab Achmad Fauzan Dainuri selaku Ketua Dept. Keagamaan pada periode sekarang.

Alhamdulillah, banyak sekali partisipasi dari syabab dan syababah untuk mengikuti kajian ini.
Kajian islami ini bertujuan untuk membahas pentingnya menghidupkan sunnah Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari, terutama di era digital saat ini. Dengan memahami dan mengamalkan sunnah Nabi, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.



Dalam pembahasannya, pemateri menyampaikan ilmu yang sangat bermanfaat. Diantaranya :

A. Makna Menghidupkan Sunnah di Era Digital
  1. Menghidupkan sunnah berarti meneladani nilai-nilai dan akhlak Rasulullah SAW. dalam setiap aspek kehidupan.
  2. Sunnah tidak sebatas pakaian atau amalan, tetapi mencakup kejujuran, kelembutan hati, kesantunan, dan kasih sayang.
  3. Sunnah Nabi menjadi kompas moral dalam setiap tindakan, termasik dalam dunia maya.

B. Akhlak Rasulullah dalam Komunikasi
  1. Rasulullah selalu menjaga lisan ucapan  dalam konteks digital menjaga lisan jari—menulis yang baik dan menahan dari komentar kasar.
  2. Akhlak Nabi yang lembut, penuh kasih dan, tidak tergesa-gesa menjadi teladan dalam berinteraksi, berdakwah, dan menasihati secara santun di dunia maya.

C. Prinsip Tabayyun (Verifikasi Informasi)
  1. Di tengah derasnya arus informasi, umat Islam wajib menerapkan tabayyun—untuk memastikan kebenaran sebelum menyebarkan.
  2. Sebagai seorang Muslim harus bijak dalam memeriksa sumber informasi dan pikirkan dampak sebelum membagikan informasi.
Kajian yang berlangsung mulai pukul 20.00 WIB s.d Selesai ini alhamdulillah berjalan dengan lancar. Dengan adanya kajian islami ini semoga kita semua dapat meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW. dalam kehidupan sehari-hari, terkhusus dalam dunia digital. 


Salam ITHLA!
Haa Ana Dza💜🖤
         




















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Tamanni dan Taroji dari Segi Nahwu dan Balaghoh

Oleh : Faizan Nesen (FDI UIN JAKARTA) & Aghnin Khulqi (BSA UIN JAKARTA) Dalam ilmu nahwu, ketika sampai pada bab إن وأخواتها kita pasti akan menemui lafadz   ليت  dan لعل . Mau tidak mau, hal ini nantinya akan mengantarkan kita untuk mengenal istilah tamanni dan taroji. Berangkat dari hal ini, penulis hendak berbagi pengalaman serta pemikiran yang mungkin nantinya bisa dijadikan obrolan menarik di forum warkop sederhana atau bahkan dapat diangkat sebagai tema diskusi dan kajian mingguan. Namun, sebelum melangkah lebih jauh, mari kita mengenal terlebih dahulu sebenarnya apa sih tamanni dan taroji itu? Tamanni secara bahasa menurut mu’jam al wasiith bermakna قدره وأحب أن يصير إليه yang artinya kurang lebih menginginkan sesuatu terjadi. Sedangkan dalam istilah nahwu tamanni bermakna   طلب ما لا طمع فيه أو ما فيه عسر yang artinya meminta perkara yang tidak mungkin diharapkan atau sulit diwujudkan (tidak mungkin terjadi). Untuk lebih jelasnya, mari kit...

KEMAH BAHASA ARAB 2025 DPW 2 ITHLA: MERETORASI BAHASA ARAB SEBAGAI IDENTITAS PERADABAN DALAM DIALEKTIKA BUDAYA DAN TEKNOLOGI

Majalengka, 03 Agustus 2025 — Dalam rangka memperkuat peran Bahasa Arab sebagai identitas peradaban di era disrupsi digital, Ittihadu Thalabah al-Lughah al-‘Arabiyyah   bi indunisiya  (ITHLA) DPW 2 sukses menggelar Kemah Bahasa Arab selama tiga hari, terhitung dari tanggal 01 sampai dengan 03 Agustus 2025. Acara ini mengusung tema besar “Merestorasi Bahasa Arab sebagai Identitas Peradaban dalam Dialektika Budaya dan Teknologi”. Acara ini berlangsung di dua lokasi utama, yaitu Auditorium Pascasarjana Lt.3 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (UIN SSC) dan Bumi Perkemahan BCA Baligo, Majalengka. Kegiatan dimulai dengan Opening Ceremony yang turut dihadiri oleh tokoh penting akademik: Ketua Jurusan BSA UIN SSC, Erfan Ghazali, M.Si., serta Rektor UIN SSC, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag. Keduanya menyampaikan sambutan inspiratif mengenai urgensi pelestarian bahasa Arab di tengah tantangan zaman. Tak lupa Sekretaris Jurusan BSA UIN SSC, Rijal Mahdi, Lc., M.A. Sekretaris Jurusan PBA UIN ...

KEPENULISAN ILMIAH : MENEMBUS JURNAL NASIONAL DAN INTERNASIONAL

  Diselenggarakan oleh Departemen Penelitian dan Pengembangan (Litbang) ITHLA DPW II (DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten) Minggu, 12 Oktober 2025 - Departemen Penelitian dan Pengembangan (Litbang) ITHLA DPW II sukses menyelenggarakan Webinar Kepenulisan Ilmiah pada pukul 13.00 WIB secara daring via zoom. Acara ini diisi dengan pemateri yang luar biasa yaitu Dr. Fatchiatuzahro, M.Pd.I, Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Arab IUQI Bogor. Bersama moderator yang memandu sesi diskusi kali ini, Muhammad Ridwan yang merupakan anggota Dept. Penelitian dan Pengembangan, acara ini berjalan dengan lancar. Webinar kali ini tak kalah seru dari webinar-webinar sebelumnya, dimana webinar kali ini juga sukses menarik antusiasme yang tinggi dan tujuan dilaksanakan webinar ini juga berhasil tersampaikan. Tujuan utamanya yakni membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan praktis yang esensial dalam kepenulisan ilmiah, dengan fokus utama pada strategi untuk mempublikasikan hasil penelitian atau kajia...