Langsung ke konten utama

WARTEG—NGAJI DESAIN BEKAL DASAR DAN CARA NERAPIN BAHASA ARAB DALAM DESAIN


 

Webinar ITHLA DPW II: Bekal Dasar dan Penerapan Bahasa Arab dalam Desain Grafis

Minggu, 26 Oktober 2025
Diselenggarakan oleh Media dan Informasi Publik DPW II ITHLA


Pada hari Minggu, 26 Oktober 2025, Departemen Media dan Informasi Publik DPW II ITHLA (Ittiād ullāb al-Lughah al-‘Arabiyyah bi Indonesia) sukses menyelenggarakan kegiatan Webinar bertajuk “Bekal Dasar dan Penerapan Bahasa Arab dalam Desain Grafis” atau dalam bahasa Arab bertema وأهم شيء هو أن العلاقات العامة هي الشخص المسؤول عن كافة شؤون الدولة.”

Kegiatan ini menghadirkan Muhammad Fio Firdaus, mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, sebagai narasumber utama dan juga merupakan anggota dari Departemen Media.

Meskipun berlatar belakang bahasa Arab, Fio menunjukkan ketertarikannya yang mendalam pada dunia desain grafis. Melalui berbagai pengalaman di bidang kepanitiaan dan media publikasi, ia aktif mengembangkan karya-karya visual bertema Arab — mulai dari eksplorasi tipografi huruf Arab, pemilihan warna bernuansa Timur Tengah, hingga komposisi visual yang menggambarkan nilai-nilai budaya Arab.

Memahami Dunia Desain Grafis

Dalam pemaparannya, Fio menjelaskan bahwa desain grafis merupakan cara berkomunikasi melalui elemen visual — yaitu gabungan antara gambar, warna, huruf, dan bentuk — yang dirancang untuk menyampaikan pesan secara menarik dan mudah dipahami.
Desain grafis bukan sekadar soal keindahan, tetapi tentang bagaimana pesan dapat tersampaikan dengan jelas, kuat, dan bermakna.

Contohnya, ketika seseorang membuat poster, logo, atau konten media sosial dengan makna tertentu di balik tampilannya — itu sudah termasuk desain grafis.

Tujuan Desain Grafis

Desain grafis memiliki beberapa tujuan penting, di antaranya:

  1. Readabil

Desain harus mudah dibaca dan dimengerti. Huruf, warna, dan tata letak perlu diatur agar pesan tersampaikan dengan jelas.

  1. Terstrukr

Setiap elemen visual harus tertata rapi, memiliki alur yang logis, dan mendukung arah pesan yang ingin disampaikan.

  1. Simple

Kesederhanaan justru memperkuat makna. Desain yang terlalu ramai dapat membuat pesan utama menjadi kabur.

  1. Memorable

Desain yang baik akan meninggalkan kesan mendalam. Ia memiliki karakter yang unik dan mudah diingat oleh audiens.

Elemen Dasar Desain Grafis

Fio juga memaparkan delapan elemen utama yang menjadi fondasi dalam setiap karya desain, yaitu:

  1. Garis

Menjadi pengarah pandangan dan pembentuk struktur visual.

  1. Bentuk

Hasil pertemuan garis yang menciptakan wujud geometris atau alami.

  1. Ruang

Area kosong yang memberi keseimbangan dan “napas” antar elemen visual.

  1. Warna

Membangun suasana, menggugah emosi, sekaligus memperkuat identitas visual.

  1. Tekstur

Menambah kesan hidup pada desain, baik melalui efek halus, kasar, atau lembut.

  1. Ukuran

Menentukan hirarki visual dan menonjolkan elemen yang menjadi fokus utama.

  1. Tipografi

Seni mengatur huruf agar estetis dan mudah dibaca. Setiap jenis tipografi memiliki makna dan karakter tersendiri.

  1. Gambar

Menguatkan pesan agar lebih mudah dipahami secara visual.

Prinsip Dasar Desain Grafis

Selain elemen, desain yang baik juga harus berlandaskan prinsip estetika dan keteraturan, di antaranya:

  1. Keseimbangan – menjaga distribusi elemen agar tampak stabil dan proporsional.

  2. Kesatuan – semua elemen harus saling terhubung dan mendukung tema utama.

  3. Kontras – perbedaan warna, ukuran, atau bentuk yang menonjolkan daya tarik visual.

  4. Irama – pengulangan elemen yang menciptakan aliran visual yang harmonis.

  5. Penekanan – menentukan fokus utama agar perhatian audiens tertuju pada pesan penting.

  6. Proporsi – hubungan ukuran antar elemen agar desain tampak seimbang.

  7. Kesederhanaan – menciptakan kejelasan dan efektivitas pesan tanpa elemen berlebihan.

Penerapan Bahasa Arab dalam Desain Grafis

Salah satu hal menarik dari webinar ini adalah bagaimana bahasa Arab dapat diintegrasikan dalam karya desain grafis modern. Bahasa Arab memiliki bentuk huruf yang unik, ritmis, dan ornamental — menjadikannya elemen visual yang indah dan khas.
Fio menjelaskan bahwa tipografi Arab dapat digunakan sebagai daya tarik utama dalam desain, baik untuk poster dakwah, konten islami, maupun media promosi yang bernuansa Timur Tengah.

Namun, penerapan ini harus disertai pemahaman terhadap prinsip estetika dan konteks budaya, agar pesan tidak hanya indah secara visual tetapi juga bermakna secara nilai.

Macam-Macam Profesi dalam Dunia Kreatif

Dalam sesi berikutnya, peserta juga diajak mengenal berbagai profesi di industri kreatif, antara lain:

Konten kreator, ilustrator, animator, fotografer, videografer/editor, copywriter, art director, dan desainer grafis.

Fio menegaskan bahwa industri kreatif adalah ekosistem kolaboratif, di mana setiap profesi memiliki peran dan keahlian yang saling melengkapi. Seorang desainer grafis, misalnya, akan bekerja berdampingan dengan copywriter untuk menciptakan pesan visual yang kuat, atau dengan videografer dalam produksi konten multimedia.

Menjadi Desainer Profesional: Memahami Dasar, Prinsip, dan Tantangan dalam Dunia Desain Grafis

Desain grafis merupakan salah satu bidang kreatif yang memadukan antara seni dan komunikasi visual. Kata desain berarti menggambar atau merancang, sedangkan grafis berasal dari bahasa Yunani graphein yang berarti menulis atau menggambar. Dengan demikian, desain grafis adalah cara berkomunikasi melalui visual, yang menggabungkan elemen warna, bentuk, gambar, dan tipografi untuk menyampaikan pesan secara efektif dan menarik.

Tiga Aspek Dasar dalam Desain Grafis

Untuk menjadi pribadi yang paham dan terampil dalam dunia desain grafis, ada tiga aspek dasar yang harus dikuasai, yaitu:

  1. Memahami Tujuan Desain Grafis
    Setiap desain memiliki tujuan tertentu, baik untuk memberikan informasi, membangun identitas merek, maupun menarik perhatian audiens. Dalam hal ini, tujuan desain grafis antara lain adalah:

    • Readability, agar pesan dapat dibaca dan dipahami dengan mudah.

    • Terstruktur, supaya elemen desain tersusun rapi dan logis.

    • Simple, karena kesederhanaan seringkali lebih efektif dalam menyampaikan makna.

    • Memorable, yakni mampu meninggalkan kesan mendalam bagi yang melihatnya.


  2. Memahami Elemen Dasar Desain Grafis

Elemen-elemen ini merupakan bahan utama pembentuk sebuah karya desain, di antaranya:

  • Garis, berfungsi untuk membentuk dan mengarahkan pandangan.

  • Bentuk, hasil dari pertemuan garis yang dapat bersifat geometris atau alami.

  • Ruang, memberikan jarak atau keseimbangan antar elemen agar tidak saling tumpang tindih.

  • Warna, menjadi aspek penting yang mampu membangun suasana dan memperkuat identitas visual.

  • Tekstur, menambah kesan hidup dan kedalaman pada desain.

  • Ukuran, membantu membedakan hirarki visual dan fokus utama.

  • Tipografi, menyampaikan informasi melalui gaya huruf yang memiliki makna tersendiri.

  • Gambar, memperkuat pesan visual yang ingin disampaikan.

  1. Memahami Prinsip Dasar Desain Grafis
    Prinsip-prinsip ini berfungsi untuk menciptakan keseimbangan dan keindahan dalam karya.

    • Keseimbangan, menjaga distribusi visual agar tidak berat sebelah.

    • Kesatuan, memastikan semua elemen mendukung tema yang sama.

    • Kontras, membedakan elemen penting agar mudah dikenali (misalnya latar gelap – elemen terang).

    • Irama, menciptakan aliran pandangan yang nyaman.

    • Penekanan, menyoroti bagian utama yang perlu diperhatikan.

    • Proporsi, mengatur perbandingan ukuran agar harmonis.

    • Kesederhanaan, menjaga desain agar tidak berlebihan namun tetap kuat secara visual.

Beragam Profesi di Dunia Kreatif

Dunia kreatif menawarkan banyak peluang karier bagi mereka yang memiliki kemampuan dalam desain dan komunikasi visual. Beberapa profesi yang populer antara lain:

  1. Konten kreator

  2. Ilustrator dan animator

  3. Fotografer

  4. Copywriter

  5. Desainer grafis

  6. Videografer

  7. Art director

Setiap profesi memiliki peran penting dalam membangun citra dan daya tarik visual dalam berbagai media — baik digital, cetak, maupun multimedia.

Tantangan dalam Membuat Desain yang Memorable

Salah satu tantangan utama dalam membuat desain yang memorable adalah menemukan ide yang orisinal namun tetap relevan dengan audiens. Banyak desainer terjebak dalam tren, sehingga karya mereka mudah terlupakan. Selain itu, menyeimbangkan antara estetika dan fungsi komunikasi juga menjadi tantangan tersendiri — desain yang indah belum tentu komunikatif.

Desainer juga sering menghadapi kesulitan dalam memahami karakter target audiens. Untuk membuat desain yang berkesan, dibutuhkan riset mendalam tentang siapa yang akan melihat desain tersebut dan apa yang mereka butuhkan.

Membangun Chemistry dengan Desain

Agar seorang desainer memiliki chemistry dengan hasil karyanya, hal utama yang perlu dilakukan adalah memahami esensi pesan yang ingin disampaikan. Desain bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang emosi dan makna. Ketika desainer benar-benar memahami tujuan, nilai, dan audiens dari proyeknya, maka setiap goresan, warna, dan komposisi akan memiliki “jiwa”.

Selain itu, penting bagi seorang desainer untuk terus mengeksplorasi gaya pribadi dan memperkuat intuisi visualnya. Desain yang lahir dari pemahaman dan perasaan akan selalu tampak hidup dan autentik.

Menjadi desainer grafis profesional bukan sekadar menguasai perangkat lunak desain, tetapi juga memahami tujuan, elemen, dan prinsip dasar desain grafis secara mendalam. Tantangan terbesar terletak pada bagaimana menciptakan desain yang berkesan dan mampu “berbicara” kepada audiens. Dengan pemahaman, kreativitas, dan keterikatan emosional terhadap karya, setiap desainer dapat melahirkan desain yang tidak hanya indah — tetapi juga bermakna.


Melalui kegiatan ini, para peserta memperoleh pemahaman menyeluruh tentang dasar-dasar desain grafis serta bagaimana mengkolaborasikannya dengan bahasa Arab. Webinar ini menjadi wadah inspiratif bagi mahasiswa bahasa Arab untuk mengasah kreativitas visual, sekaligus membuktikan bahwa bahasa dan seni dapat berjalan beriringan.

Dengan semangat “Mari Mencoba Mendesain (َﻢِﻤْﺼَﺗْنَأْبَرﺟﺎﻴﻫ)”, acara ini menutup sesi dengan antusiasme peserta yang tinggi dan semangat baru untuk terus berkreasi di bidang desain berbahasa Arab.


Salam ITHLA!

Haa Ana Dza💜🖤










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Tamanni dan Taroji dari Segi Nahwu dan Balaghoh

Oleh : Faizan Nesen (FDI UIN JAKARTA) & Aghnin Khulqi (BSA UIN JAKARTA) Dalam ilmu nahwu, ketika sampai pada bab إن وأخواتها kita pasti akan menemui lafadz   ليت  dan لعل . Mau tidak mau, hal ini nantinya akan mengantarkan kita untuk mengenal istilah tamanni dan taroji. Berangkat dari hal ini, penulis hendak berbagi pengalaman serta pemikiran yang mungkin nantinya bisa dijadikan obrolan menarik di forum warkop sederhana atau bahkan dapat diangkat sebagai tema diskusi dan kajian mingguan. Namun, sebelum melangkah lebih jauh, mari kita mengenal terlebih dahulu sebenarnya apa sih tamanni dan taroji itu? Tamanni secara bahasa menurut mu’jam al wasiith bermakna قدره وأحب أن يصير إليه yang artinya kurang lebih menginginkan sesuatu terjadi. Sedangkan dalam istilah nahwu tamanni bermakna   طلب ما لا طمع فيه أو ما فيه عسر yang artinya meminta perkara yang tidak mungkin diharapkan atau sulit diwujudkan (tidak mungkin terjadi). Untuk lebih jelasnya, mari kit...

KEMAH BAHASA ARAB 2025 DPW 2 ITHLA: MERETORASI BAHASA ARAB SEBAGAI IDENTITAS PERADABAN DALAM DIALEKTIKA BUDAYA DAN TEKNOLOGI

Majalengka, 03 Agustus 2025 — Dalam rangka memperkuat peran Bahasa Arab sebagai identitas peradaban di era disrupsi digital, Ittihadu Thalabah al-Lughah al-‘Arabiyyah   bi indunisiya  (ITHLA) DPW 2 sukses menggelar Kemah Bahasa Arab selama tiga hari, terhitung dari tanggal 01 sampai dengan 03 Agustus 2025. Acara ini mengusung tema besar “Merestorasi Bahasa Arab sebagai Identitas Peradaban dalam Dialektika Budaya dan Teknologi”. Acara ini berlangsung di dua lokasi utama, yaitu Auditorium Pascasarjana Lt.3 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (UIN SSC) dan Bumi Perkemahan BCA Baligo, Majalengka. Kegiatan dimulai dengan Opening Ceremony yang turut dihadiri oleh tokoh penting akademik: Ketua Jurusan BSA UIN SSC, Erfan Ghazali, M.Si., serta Rektor UIN SSC, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag. Keduanya menyampaikan sambutan inspiratif mengenai urgensi pelestarian bahasa Arab di tengah tantangan zaman. Tak lupa Sekretaris Jurusan BSA UIN SSC, Rijal Mahdi, Lc., M.A. Sekretaris Jurusan PBA UIN ...

KEPENULISAN ILMIAH : MENEMBUS JURNAL NASIONAL DAN INTERNASIONAL

  Diselenggarakan oleh Departemen Penelitian dan Pengembangan (Litbang) ITHLA DPW II (DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten) Minggu, 12 Oktober 2025 - Departemen Penelitian dan Pengembangan (Litbang) ITHLA DPW II sukses menyelenggarakan Webinar Kepenulisan Ilmiah pada pukul 13.00 WIB secara daring via zoom. Acara ini diisi dengan pemateri yang luar biasa yaitu Dr. Fatchiatuzahro, M.Pd.I, Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Arab IUQI Bogor. Bersama moderator yang memandu sesi diskusi kali ini, Muhammad Ridwan yang merupakan anggota Dept. Penelitian dan Pengembangan, acara ini berjalan dengan lancar. Webinar kali ini tak kalah seru dari webinar-webinar sebelumnya, dimana webinar kali ini juga sukses menarik antusiasme yang tinggi dan tujuan dilaksanakan webinar ini juga berhasil tersampaikan. Tujuan utamanya yakni membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan praktis yang esensial dalam kepenulisan ilmiah, dengan fokus utama pada strategi untuk mempublikasikan hasil penelitian atau kajia...